(Pengurus Forum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Boyolali)
Forum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Boyolali telah melakukan reformasi kepengurusan pada tanggal 26 November 2009. Reformasi kepengurusan ini menghasilkan kepengurusan baru periode 2009 – 2011 dengan ketua Drs. Wahyu Purnomojati, M.Pd., dan telah disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, Drs. Mulyono Santoso. Dalam sambutannya Kepala Dinas menyampaikan bahwa forum ini tidak boleh berhenti sampai di sini dan terus dikembangkan. FIG milik semua guru dan sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan ilmiah serta mendorong tugas-tugas guru untuk mencapai profesionalisme melalui program sertifikasi guru. Guru profesional adalah guru yang kehadirannya menjadi sangat diharapkan oleh murid-muridnya.
Guru-guru di Jawa Tengah menurut Drs. H. Subagyo Brotosejati, M.Pd. selaku ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah dalam malam resepsi HUT PGRI ke-64 di IKIP PGRI Semarang menyatakan telah mencapai 24,6% yang lulus sertifikasi. Dari hasil supervisi LPMP ke sejumlah daerah, menurut Drs. H. Makhali, M.M. pada pertemuan Pelatihan Tata Kelola FIG Tingkat Provinsi Jawa Tengah tanggal 7 November 2009, bahwa belum ada signifikansinya bagi penerima tunjangan profesi pendidik dengan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Menurut penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Baedhowi, M.Si., bahwa guru yang telah lolos sertifikasi ternyata tidak menunjukkan peningkatan kompetensi yang signifikan (Kompas,
Terkait dengan isu kurang sedap dan hasil penelitian ini, LPMP Jawa Tengah sebagai salah satu LPMP terbaik di Indonesia melalui Forum Ilmiah Guru (FIG) Provinsi Jawa Tengah dan selanjutnya melalui FIG masing-masing kabupaten/kota akan melalukan penelitian terhadap kompetensi guru pascasertifikasi yang melibatkan 50 orang guru yang terdiri dari guru SD, SMP, SMA, dan SMK sebagai sampel di setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan rekomendasi yang nantinya akan berguna bagi perbaikan kinerja guru terutama guru pascasertifikasi.
Kegiatan yang dinamai Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi diawali dengan Sosialisasi Kegiatan Uji Kompetensi, Penyusunan Proposal dan MOU dilaksanakan pada tanggal 7-9 Desember 2009 bertempat di LPMP Jawa Tengah yang dihadiri oleh masing-masing ketua FIG kabupaten/kota, bertujuan untuk mendata dan menganalisis kompetensi guru penerima tunjangan sertifikasi yang meliputi kompetensi kepribadian, sosial, paedagogik, dan profesional dan hasil yang diharapkan berupa peningkatan motivasi guru untuk senantiasa memperbaiki proses pembelajaran, peningkatan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan kualitas pendidikan yang semakin meningkat.
Pengurus FIG Kabupaten Boyolali kemudian menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut dengan mengadakan rapat pada tanggal 9 Desember 2009 di SMP Negeri 1 Banyudono untuk mempersiapkan dan menentukan 50 orang peserta uji sertifikasi guru, yang terdiri atas 10 orang guru SD, 15 orang guru SMP (guru mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA), 15 orang guru SMA (guru mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika), dan 10 orang guru SMK (guru mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika) yang diambil secara proporsional dan acak.
Selanjutnya setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, diadakan sosialisasi dan pembekalan kepada seluruh peserta uji kompetensi guru pada tanggal 17 Desember 2009 bertempat di Aula Disdikpora Kabupaten Boyolali. Dalam kesempatan itu Drs. Suratno, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Teknis mewakili Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, menyatakan bahwa biaya besar yang telah dikeluarkan pemerintah termasuk untuk sertifikasi guru diharapkan memiliki signifikansi dengan kualitas pendidikan sehingga dapat meningkatkan kualitas bangsa yang pada akhirnya dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi untuk menilai kinerja guru memerlukan ukuran yang pasti sehingga dapat dihasilkan guru-guru dengan klasifikasi yaitu guru amat layak, layak, cukup layak, dan tidak layak. Hadir dalam acara sosialisasi dan pembekalan tersebut Drs. M. Shihab, M.Pd. selaku Koordinator Pengawas, Drs. Agung Wardoyo selaku Ketua MKKS SMA, Drs. Hartanto, M.Pd. selaku Koordinator UPT Dikdas – LS.
Ketua FIG Kabupaten Boyolali. Drs. Wahyu Purnomojati, M.Pd., didampingi Dra. Tutik Mulyati, M.Pd. pengurus FIG Provinsi Jawa Tengah selanjutnya menyampaikan hal-hal yang perlu dipersiapkan peserta dalam menghadapi uji kompetensi guru dan materi yang akan diujikan. Materi Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi meliputi (1) Uji Kompetensi Umum meliputi Bahasa Inggris Umum, Teknologi Informasi dan Komunikasi (dalam bentuk soal pilihan ganda), dan Karya Tulis Ilmiah (dalam bentuk soal uraian) selama 120 menit dan (2) Uji Kompetensi Profesional meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA (dalam bentuk soal pilihan ganda) bagi guru SD sedangkan bagi guru SMP, SMA, dan SMK meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika sesuai dengan mata pelajaran masing-masing selama 120 menit.
Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi di Kabupaten Boyolali dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2009 bertempat di SMP Negeri 2 Boyolali mulai pukul 08.00 – 12.30 WIB diikuti dengan antusias oleh semua peserta dari awal hingga akhir. Acara dibuka Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali yang diwakili Kasubag. Umum dan Perlengkapan Drs. Slamet dan dihadiri Ketua MKKS SMP Drs. Samsudin, M.Pd., Koordinator UPT Dikdas – LS Drs. Hartanto, M.Pd., dan Ketua FIG Provinsi Jawa Tengah Wasimin, S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator Pengawas Uji Kompetensi Guru di Kabupaten Boyolali. Dalam kesempatan itu, Drs. Slamet menyatakan perlunya peningkatan disiplin dan etos kerja yang lebih baik bagi para guru sehingga benar-benar menjadi guru yang profesional, sedangkan Wasimin, S.Pd., M.Pd. menyatakan bahwa tujuan dilaksanakannya uji kompetensi guru ini bukanlah untuk menentukan hidup atau mati dan tunjangan sertifikasi pendidik dihentikan atau diperpanjang, tetapi untuk pemetaan atau potret kompetensi guru di Boyolali khususnya dan di Jawa Tengah umumnya. Di masa yang akan datang diharapkan masih ada program seperti ini tetapi tidak bersifat sampel tetapi secara menyeluruh terhadap semua guru yang telah menerima tunjangan sertifikasi pendidik dan untuk semua mata pelajaran.
Diakhir acara Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi setelah penyerahan lembar jawab dan berita acara pelaksanaan, Wasimin, S.Pd., M.Pd., yang juga guru Bahasa Inggris SMA Negeri 3 Semarang menyatakan bahwa acara telah berlangsung dengan baik dan lancar serta menyampaikan ucapan terimakasih dan pujian kepada FIG Kabupaten Boyolali yang telah mempersiapkan dan melaksanakan acara dengan baik (everything is well arrange) dan berharap kerjasama antara LPMP, FIG Jawa Tengah dengan FIG Kabupaten Boyolali dapat terus terjalin demi peningkatan kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Acara diakhiri dengan berfoto bersama.


Sosialisasi dan Pembekalan Peserta Uji Kompetensi Guru Pascasertifikasi
(Aula Dinas Dikpora Kabupaten Boyolali, 17 Desember 2009)


(Aula SMP Negeri 2 Boyolali, 23 Desember 2009)


(SMP Negeri 2 Boyolali, 23 Desember 2009)